FINDING NOUN,VERB,ADJECTIVE,ADVERB

Definitions

A noun is a word or set of words for a person, place, thing, or idea. A noun of more than one word (tennis court, gas station) is called a compound noun.

There are common nouns and proper nouns. Common nouns are words for a general class of people, places, things, and ideas (man, city, award, honesty). They are not capitalized. Proper nouns are always capitalized. They name specific people, places, and things (Joe, Chicago, Academy Award).

For more on nouns, see Apostrophes , Rules 2a through 2e

A verb is a word or set of words that shows action (runs, is going, has been painting); feeling (loves, envies); or state of being (am, are, is, have been, was, seem).

NOTE

We will use the standard of underlining subjects once and verbs twice.

Examples:
He ran around the block.
I
like my friend.
They seem friendly.

State-of-being verbs are called linking verbs. They include all forms of the verb to be, plus such words as look, feel, appear, act, go, followed by an adjective. (See Adjectives and Adverbs))

Examples:
You look happy.
We feel fine.
He went ballistic.

Verbs often consist of more than one word. For instance, had been breaking down is a four-word verb. It has a two-word main verb, breaking down (also called a phrasal verb), and two helping verbs (had and been). Helping verbs are so named because they help clarify the intended meaning.Many verbs can function as helping verbs, including is, shall, must, do, has, can, keep, get, start, help, etc.Verbs often take direct objects, which receive the action of the verb carried out by the subject.Examples:
I like cake. (cake receives the action, like, done by the subject, I)
She lifts weights. (weights receives the action, lifts, done by the subject, She)Verbs may also take indirect objects, which receive the direct object. You can spot an indirect object if it makes sense to place to or for in front of it.Examples:
I gave Joe the cake. (The indirect object, Joe, receives the direct object, cake, given by the subject, I. Note that you could also say I gave the cake to Joe.)
She did me a favor. (The indirect object, me, is affected by the direct object, favor, done by the subject, She. Note that you could also say She did a favor for me.)

Sometimes verbs require prepositions to complete a sentence. A noun affected by a preposition is called simply the object of a preposition.

Examples:
Stop talking about them. (The object of the preposition about is them.)
I saw someone inside the house. (The object of the preposition inside is the house.)

  • A subject is the noun, pronoun, or set of words that performs the verb.

Examples:
The woman hurried.
Woman is the subject.
She was late.
She is the subject.
Shakespeare in Love won an Academy Award.
Shakespeare in Love is the subject.

Rule 1. To find the subject and verb, always find the verb first. Then ask who or what performed the verb.Examples:
The jet engine passed inspection.
Passed is the verb. Who or what passed? The engine, so engine is the subject. (If you included the word jet as the subject, lightning will not strike you. But technically, jet is an adjective here and is part of what is known as the complete subject.)
From the ceiling hung the chandelier.
The verb is hung. Now, if you think ceiling is the subject, slow down. Ask who or what hung. The answer is the chandelier, not the ceiling. Therefore, chandelier is the subject.

Rule 2. Sentences can have more than one subject and more than one verb.Examples:
I like cake, and he likes ice cream. (Two subjects and two verbs)
He and I like cake. (
Two subjects and one verb)
She lifts weights and jogs daily. (
One subject and two verbs)

Rule 3. If a verb follows to, it is called an infinitive, and it is not the main verb. You will find the main verb either before or after the infinitive.

Examples:
He is trying to leave.
To leave
is an infinitive; the main verb is trying.
To leave was his wish.
The main verb is was.

NOTE

One of the most stubborn superstitions in English is that it is wrong to insert a word between the to and the verb in an infinitive. This is called a split infinitive (to gladly pay, to not go). There is no English scholar alive who will say a split infinitive is technically wrong. However, split infinitives tend to be clumsy and unnecessary. Experienced writers do not use them without good reason.

Rule 4. Any request or command, such as Stop! or Walk quickly, has the understood subject you, because if we ask who is to stop or walk quickly, the answer must be “you.”

Example:
(You) Please bring me some coffee.
Bring
is the verb. Who will do the bringing? The subject you is understood.

Peranan Pendidikan Agama Islam Dalam Pembentukan Kepribadian Muslim

 

Pendidikan adalah:’Suatu aktivitas untuk mengembangkan seluruh aspek kepribadian manusia yang berjalan seumur hidup”.[1]

Berarti sejak lahir sangat diperlukan adanya pendidikan, juga pendidikan itu tidak terbatas pada usaha mengembangkan intelektualitas saja , dan tugas pendidikan bukan selau meningkatkan kecerdasan saja, melainkan mengembangkan kepribadian manusia. Disamping itu bukan saja pendidikan umum yang dapat mengembangkan kepribadian manusia, akan tetapi pendidikan agama Islam tentu mempunyai fungsi dan peranan yang lebih besar untuk membentuk kepribadian manusia.

Dalam hal pembentukan kepribadian muslim ini tentunya melalui pendidikan yang dapat mempengaruhi kepribadian anak diantaranya:

Pendidikan adalah proses, diman potensi-potensi ini (kemampuan, kapasitas) manusia yang mudah dipengaruhi oleh kebiasaan-kebiasaan supaya disempurnakan oleh kebiasaan yang baik, oleh alat/media yang disusun sedemikian rupa dan dikelola oleh manusia untuk menolong orang lain atau dirinya sendiri dalam mencapai tujuan yang ditetapkan.[2]

Disamping  pengalaman kebiasaan –kebiasaaan anakayang dibawa dari rumah, tentunya lebih penting lagi guru agama Islam yang mempunyai tugas cukup berat yaitu ikut serta membina pribadi anak disamping mengajarkan pengetahuan agama Islam kepada anak.

Untuk membina  agar anak-anak mempunyai sifat-sifat terpuji tidak cukup dengan penjelasan, pengertian saja akan tetapi perlu membiasakan melakukan perbuatan yang baik. Sebagaimana dikatakan oleh Zakiyah Daradjat yaitu: “ Kebiasaan dan latihan itulah yang membuat dia cenderung kepada melakukan yang baik dan meninggalkan yang kuranga baik”.[3]

Pembentukan kepribadian muslim tentunya pertama dari  orang tuanya, kemudian  guru di sekolah menyempurnakan. Supaya hal  ini berhasil dengan baik, guru agama Islam dapat membuat dirinya disenangi oleh murid, dengan demikian pembinaan sikap positif terhadap agama akan mudah terjadi misalnya guru agama memberikan latilhan yang membiasakan kegiatan keagamaan yang menyangkut ibadah , seperti sholat, berdo’a, membaca Al Qur’an (menghapal ayat-ayat atau surat-surat pendek), sholat berjamaaah di masjid. Hal ini ditanamkan pada anak sejak kecil sebab memvbiasakan sedemikian rupa lama kelamaan anak akan senang beribadah dan berbuat baik yang dicerminkan dalam perbuatnnya sesuai dengan ajaran Islam.

Namun bukan berarti anak perlu pendidikan jasmani saja, tetapi juga:” Anak membutuhkan kekuatan jasmani,akal, ilmu dan anak-anakmembutuhkan pendidikan budi pekerti, perasaan, kemauan,cita, rasa dan kepribadian”.[4]

Di dalam kebutuhan jasmani belum saja cukup, tanpa memenuhi kebutuhan rohani, mak didalam kehidupan manusia bila kebutuhan rohani belum terpenuh maka ia akan gelisah batinnya. Adapun salah satu usaha untuk memenuhi  kebutuhan rohani adalah agama. Karena agama dapat mengimbangi gejolak manusia untuk memnuhi jkebutuhan jasmani yang condong selalu menuntut untuk dipenuhi, tentunya dalam memenuhi kebutuhan rohani disini yaitu agama Islam. Sebab umat Islam, agama merupakan dasar utam dalam mendidik anak-anaknya yaitu:

Karena menanamkan nilai-nilai agama akan sangat mambantu terbentuknya sikap dan kepribadian anak kelak pada masa dewasa. Dengan demikian pendidikan Islam adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai ajaran Islam, atau  suatu upaya dengan ajaran Islam, memikir, memutuskan,dan berbuat berdasarkan nilai-nilai serta bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai Islam”.[5]

Dengan demikian di dalam pelaksanaan pendidikan danpembinaan kepribadian ini mempunyai landasan dan juga berfungsi sebagai sumber. Adapun dasar pelaksanaan pendidikan Islam dalam surat Asyura ayat 52 yaitu:

وَكَذَلِكَ اَوْحَيْنَااِلَيْكَ دُحَا مِنْ اَمْرِنَا مَا كُنْتَ تَدْرِى مَااكِتبَ وَلااْلإيْمَانُ وَلَكِنَّ جَعَلْنَهُ نُوْرَانَهْدِى بِهِ مَنْ نَّشَآءُ مِنْ عِبَدِنَا وَاِنَّك َلَتَهْدِىاِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ.

Artinya :” Dan demikianlah kami wahyukan kepadamu (Al Qur’an) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Qur’an), dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Qur’an itu cahaya yang kami tunjuki dengan dia siapa yang Kami kehendaki diantara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya  kamu benar-benar benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.[6]

Dalam pendidikan Islam, upaya untuk membentuk kepribadian muslim sebagai mana dikatakan dalam surat Lukman ayat 13 :

وَاِدَ قَالَ لُقْمَانَ لاِبْنِه وَهُوَ يَعِظُهُ يَبُنَيَّ لاتُشْرِكْ بِااللهِ اِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْمٌ.

Artinya:” Dan (ingatlah) ketika Lugman berkata kepada anaknya, diwaktu ia memberi pelajaran kepadanya, “hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan-Nya adalah  kezaliman yang besar[7]

Berdasarkan pendapat dan ayat di atas, bahwa pendidikan yang pertama dan utama dilakukan adalah pembentukan keyakinan kepada Allah yang diharapkan dapat dilandasi sikaap, tingkah laku dan kepribadian anak didik. Oleh karena itu pendidikan agama Islam sangatlah besar pengaruhnya dalam pembentukan kepribadian muslim.

Dari uraian-uraian tersebut di atas, maka dapat di simpulkan bahwa: Untuk membentuk anak didik menjadi manusia yang berpribadi muslim, yang taat kepada Allah dan menyerahkan diri sepenuhnya kepada-Nya, hanyalaah dengan melalui pendidikan Agama Islam. Oleh karena itu pendidikan agama Islam mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia untuk diarahkan supaya berkepribadian muslim.

[1] Departemen Agama RI, Filsafat Pendidikan Islam, Proyek Pembinaan Prasarana dan Sarana Perguruan Tinggi Agama Islam ?IAIN, Jakarta, 1983/1984, hlm 147

[2] Ibid, hlm 148-149

[3] Zakiyah Daradjat, Op-Cit, hlm 62

[4] Athiyah al-abrasy, Op-Cit, hlm 15

[5] Ibid, hlm 150

[6] Al Qur’an dan Terjemahnya, Op-Cit, hlm 791

[7] Ibid, hlm 654

[8]makalah.blogspot.co.id

 

SISTEM INFORMASI MENURUT FUNGSIONAL BISNIS

Klasifikasi Sistem Informasi Berdasarkan Fungsional Bisnis

Seperti yang sudah kita ketahui dari sistem informasi yang menghasilkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input)dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen.

Tujuan sistem informasi berdasarkan fungsional bisnis
* Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk,
dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
* Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
* Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.

Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dam dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan). Dengan proses manajemen yang didefinisikan sebagai aktivitas – aktivitas :

* Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah aktivitas manajemen
yang disebut perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi
metode untuk mencapai tujuan tersebut.
* Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari peretempuran. Setelah suatu rencana dibuat, rencana tersebut
harus diimplementasikan, dan manajer serta pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut
berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif
sesuai kebutuhan, disebut kebutuhan.
* Pengambilan Keputusan, proses pemilihan diantara berbagai alternative disebut dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi
manajerial ini merupakan jalinan antara perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih diantara beberapa tujuan dan
metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari beberapa rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat
dibuat berkenaan dengan fungsi pengendalian.

SIM merupakan kumpulan dari sistem informasi:

* Sistem informasi akuntansi (accounting information systems), menyediakan informasi dan transaksi keuangan.
* Sistem informasi pemasaran (marketing information systems), menyediakan informasi untuk penjualan, promosi penjualan,
kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.
* Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management information systems).
* Sistem informasi personalia (personal information systems).
* Sistem informasi distribusi (distribution information systems).
* Sistem informasi pembelian (purchasing information systems).
* Sistem informasi kekayaan (treasury information systems).
* Sistem informasi analisis kredit (credit analysis information systems).
* Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development information systems).
* Sistem informasi analisis software
* Sistem informasi teknik (engineering information systems).

Melihat begitu pentingnya dari sistem informasi berdasarkan fungsional bisnis, para IT mungkin sangat dibutuhkan di perusahaan-perusahaan untuk menjalankan sistem informasi data-data yang akan diolah.

SISTEM INFORMASI MENURUT AKTIVITAS MANAJEMEN

KLASIFIKASI MENURUT AKTIFITAS MANAJEMEN

1.Sistem informasi pengetahuan

Sistem informasi yang mendukung aktivitas pekerja berpengetahuan. Sistem seperti ES dan OAS termasuk dalam katagori ini.

Contoh : Sistem otomasi perkantoran( office automation system atau OAS)

  1. Sistem informasi operasional

Berurusan dengan operasi organisasi sehari-hari, seperti penempatan pesanan pembelian dan pencatatan jumlah jam kerja pegawai. TPS, SIM, dan DSS sederhana termasuk ke dalam jenis sistem informasi ini

Contoh : penenmpatan pesanan pembelian dan pencatatn jumlah jam kerja pegawai.

  1. Sistem informasi manajerial

Sistem informasi manajerial atau disebut juga sistem informasi taktis adalah sistem informasi yang menunjang kegiatan-kegiatan yang bersifat manajerial

Contoh :

– Ringkasan statistic

-laporan perkecualian

-laporan periodis dan laporan yang dibutuhkan sewaktu waktu

-analisis perbandingan

-proyeksi

-pendeteksian

-Keputusan-keputusan rutin

-Hubungan antar manajemen

4.Sistem informasi strategis

Sistem informasi yang digunakan untuk menangani masalah-masalah strategis dalam organisasi. Sistem ini sangat bermanfaat untuk mendukung operasi dan proses-proses manajemen yang menyediakan jasa dan produk strategis untuk menuju ke keunggulan yang kompetitif.

Contoh : penyediaan jasa dan produk strategis

SISTEM MENURUT LEVEL ORGANISASI

Sistem Informasi Menurut Level Organisasi

Berdasarkan level organisasi, sistem informasi dikelompokkan menjadi:

  • sistem informasi departemen.
  • sistem informasi perusahaan, dan
  • sistem informasi antarorganisasi.

Sistem informasi departemen (departmental information system) adalah sistem informasi yang hanya digunakan dalam sebuah departemen. Sebagai contoh, departemen SDM (Sumber Daya Manusia) memiliki sejumlah program (aplikasi). Misalnya, saiah satu aplikasi digunakan untuk memantau kinerja pegawai dan aplikasi yang lain digunakan untuk menangani peiamar. Kumpulan aplikasi ini membentuk sebuah sistem yang disebut sistem informasi SDM (human resource information system atau HRIS).

Sistem informasi perusahaan (enterprise information system) merupa-kan sistem informasi yangtidak terletak pada masing-masing departemen, melainkan berupa sebuah sistem terpadu yang dapat dipakai oleh sejumlah departemen secara bersama-sama. Sebagai contoh, sistem infor¬masi perguruan tinggi mengintegrasikan bagian-bagian seperti peng-ajaran, keuangan, dan kemahasiswaan.

Sistem informasi antarorganisasi (interorganizational information system atau terkadang disebut IOS / interorganization system) merupakan jenis sistem informasi yang menghubungkan dua organisasi atau lebih. Sebagai gambaran, sistem informasi reservasi pesawat terbang adalah contoh sistem informasi yang memungkinkan biro perjalanan yang menjual tiket dan maskapai penerbangan bisa berbagi informasi. Contoh yang lain yaitu sistem para pemasok yang dapat dihubungkan ke sistem infor-masi Wal-Mart (www.walmart.com), retailer terkemuka di Amerika, yang memungkinkan pihak pemasok dapat segera mengetahui sediaan yang berada di bawah level minimum sehingga pemasok dapat segera mengirimkan produk mereka ke Wal-Mart (Ebert dan Griffin, 2003). Pada awal 1990-an, perusahaan IBM, Apple, dan Motorola membentuk aliansi strategis yang dimaksudkan untuk mematahkan dominasi Intel ter-hadap pasar CPU (central processing unit). Ketiga perusahaan ini meng-gunakan IOS sebagai sarana berbagi informasi dalam pengembangan produk. Chip yang disebut PowerPC merupakan hasil dari kolaborasi ter-sebut (Haag, 1999). Kini, model seperti ini banyak diimplementasikan dalam perdagangan elektronis (e-Commerce) yang menghubungkan pemasok dan penjual, atau yang lebih dikenal dengan sebutan B2B atau . Business to Business.

Serupa dengan pembagian menurut level organisasi, Kroenke (1992) mengklasifikasikan sistem informasi dalam sebuah organisasi menjadi tiga kelompok:

  • Sistem informasi pribadi,
  • Sistem informasi kelompok kerja (workgroup information system), dan
  • Sistem informasi perusahaan (enterprise information system).